Gelar Bincang Kepenulisan, Bazar FLP Ranting Unismuh Ramai Pengunjung

Forum Lingkar Pena Ranting Unismuh Makassar menggelar bazar sekaligus bincang-bincang artikel dan cerpen di Warkop Bundu, Jl. Talasalapang raya, Makassar, Jumat (29/12/17). 

Kegiatan ini menghadirkan dua kader FLP Makassar sebagai pembicara, Batara Al-Isra dan S. Marindra. Turut hadir pula dalam kegiatan ini ketua FLP Makassar, Muh. Hidayat. 

Dalam penyampaian S. Marindra di hadapan kurang lebih 50 tamu di acara tersebut, menegaskan penting menulis sebagai nasihat pada diri sendiri. "Menulis adalah menyampaikan kebaikan, bukan sebaliknya. Maka akan menjadi dorongan tersendiri bagi penulis agar tidak menyalahi tulisan-tulisannya sendiri."

Proses dialog yang dipandu oleh Irfandi, Ketua FLP Ranting Unismuh, berlangsung cukup interaktif. Peserta cukup berantusias bertanya seputar kepenulisan cerpen mau pun artikel. 

"Makalah atau tugas kuliah tentu dapat disulap menjadi karya, esai. Tapi pahami isinya untuk menarik kesimpulan. Jika ingin  dikemas dalam bentuk cerpen, banyak yang bisa diceritakan tentang proses pembuatan tugas kuliah. Misal, teman yang suka nitip dikerjakan tugas, dsb" tutur Batara Al-Isra, menjawab pertanyaan salah seorang peserta.

Awaluddin, salah satu peserta kegiatan mengungkapkan apresiasinya dengan kegiatan ini, menurutnya, ada pengetahuan yang dapat diambil yakni perbedaan mendasar antara artikel dan cerpen adalah artikel harus berdasrkan fakta dan data, sedangkan cerpen tanpa harus menggunakan data dan fakta, bisa jadi dari imajinasi penulis.

Ada pun harapan pencapaian dari acara ini, Irfandi, selaku Ketua FLP Ranting Unismuh berharap semoga akan timbul perhatian khusus atau kesadaran teman-teman yang turut hadir tentang pentingnya menulis.

Matematikawan Indonesia ini Berbagi Tips Menulis Jurnal di Workshop Penulisan Karya Ilmiah FLP UNHAS

Forum Lingkar Pena Ranting Universitas Hasanuddin melaksanakan Workshop Penulisan Karya Ilmiah pada hari Sabtu, 16 Desember 2017 di Ruang 213 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin.

Workshop Penulisan Karya Ilmiah ini menghadirkan Prof. Dr. Mawardi Mahri, M.Si sebagai pemateri yang juga merupakan Dosen Matematika FMIPA Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini dihadiri oleh 15 orang peserta yang berasal dari berbagai kampus yaitu Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), UIN Alauddin Makassar, Universitas Muslim Indonesia, dan Universitas Hasanuddin.

Salah satu Matematikawan Indonesia dengan publikasi terbanyak versi Mathematical Reviews itu menyampaikan bahwa, "Publikasi internasional berguna sebagai alat tukar untuk mendapatkan beasiswa internasional, menaikkan rangking universitas, dan berperan untuk menjalin networking dan funding internasional." 

Beliau juga memberi kiat-kiat agar diterima di jurnal internasional  yaitu menciptakan atmosfer laboratorium yang kondusif, mengusahakan setiap muncul ide langsung menuliskannya, kualitas penelitian yang baik  dan kualitas tulisan yang baik. 

Fathul Khair Tabri sebagai Ketua FLP Ranting UNHAS mengataman  Workshop Penulisan Karya Ilmiah ini bertujuan agar peserta mampu menulis artikel ilmiah di jurnal Nasional terakreditasi dan jurnal internasional.

Workshop Penulisan Karya Ilmiah tersebut ditutup dengan foto bersama antara peserta, panitia dan juga pemateri yang telah hadir

Melejitkan Generasi Penulis, FLP UMI Gelar TEPIRASA

15 Desember 2017, FLP Ranting UMI kembali membuka kelas TEPIRASA (Temu Pikir Literasi dan Apresiasi) untuk semua kalangan. Tak terkecuali mahasiswa UMI, TEPIRASA ini rupanya diminati banyak kalangan. 

Kelas kesatu TEPIRASA dihadiri oleh 20 orang bertempat di Taman FLP UMI. Selain mahasiswa UMI, juga dihadiri oleh mahasiswa dari kampus Unismuh, STIKES Yapma, Akkes Muhammadiyah, dan bahkan beberapa sarjana turut mrnyertakan diri.

Kegiatan ini menyajikan Diskusi Literasi sebagai permulaan kelas yang diisi oleh Rizal Pauzi selaku Founder Matakita.co, serta Batara Al Isra yang merupakan Pengurus FLP Cabang Makassar.

Ketua FLP Ranting UMI, Adibah L. Najmy yang juga memoderatori kelas kesatu, menuturkan kebesaran hati agar para peserta kelas TEPIRASA bisa komitmen untuk masuk kelas sebagai dedikasi menuju generasi penulis muda.

"Jumlah peserta bukan tolok ukur eksistensi kegiatan, tapi kehadiranlah yang merupakan kesungguhan peserta," tambahnya. Kegiatan ini diharapkan berkelanjutan dengan berbagai varian menu yang disajikan pada setiap kelas, seperti: diskusi literasi, bedah buku, pelatihan menulis, bedah karya, sampai pada TEPIRASA award. (Ditulis oleh Adibah El Najmy)